Share
151. Kena Batunya
Bab terkait
Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya 152. Sekali Mendayung Dua Tiga Pulau Terlampaui
'Kenapa Nenek panggil aku pulang, ya? Jangan bilang kesehatan Kakek memburuk?'Kevan bertanya-tanya di dalam hati. Dia terlalu khawatir. Kevan sampai di rumah besar keluarga Hanindra menjelang tengah malam. Dia memasuki area ruang tamu bangunan utama."Halo, calon wakil komisaris HHC!"Sapaan itu berasal dari anak ke-3 Christian dan Cinta Hanindra. 'Paman Julian? Ngapain dia duduk gelap-gelapan di situ?' Lagi, pertanyaan itu muncul di benak Kevan.Julian berjalan menghampiri Kevan. Dia melirik Angga. Dia bertanya, "Siapa dia? Apa dia bodyguard baru?"Julian merangkul pundak Kevan tanpa basa-basi. Kevan menjadi canggung. Namun, dia tetap mengikuti permainan Julian."Iya. Dia gantiin Omar."Kevan berjalan menuju kamar bersama Julian. Ziyad dan Angga mengikuti mereka."Kamu pecat Omar?" Julian penasaran dengan kehidupan Kevan. Karena yang dia ingat, Leon dan Ken pun tidak tahu banyak perihal kehidupan Kevan. Maka diam-diam, Julian menyelidiki Kevan dengan susah payah.'Aku udah kelua
Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya 153. Cari Muka
'Nenek udah kasih lampu hijau. Pasti akan ku realisasikan rencana itu secepatnya!'Suasana di ruang makan keluarga Hanindra. Semua orang sudah duduk dan menikmati menu sarapan. Tidak ada yang berdialog. Yang terdengar hanyalah suara alat makan saling bersahutan.Kevan duduk di kursinya. Dia menatap kursi kosong yang biasa ditempati Gibran Hanindra. Kevan menghela napas. Dia tidak sengaja melihat Gisele datang dengan wajah memucat. Anak pertama dari Julian Hanindra dan Livy Hago itu duduk tanpa tenaga di samping Magenta Sapphireーsang adik.Tidak seorangpun peduli dengan Gisele, terkecuali Kevan."Gisele, kamu sakit? Kok wajah kamu pucat banget?"Suasana yang semula ramai dengan alat makan mendadak sunyi usai mendengar pertanyaan Kevan. Semua mata di ruang makan menatap Gisele. "Nggak. Aku nggak sakit," jawab Gisele cepat-cepat. "Ngapain juga kamu peduli sama aku. Cih! Jangan nyari muka di depan Kakek dan Nenek!"Merasa tidak ada tanggapan baik dari Gisele, Kevan terdiam. Dia tidak be
Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya 154. Pucuk Dicinta Ulam pun Tiba
Kevan: Yang, aku sibuk beberapa hari ke depan. Kamu jangan nakal!Kevan: Jangan skip makan! Inget minum obat dan istirahat teratur!Kevan sedang memainkan ponsel. Dia membaca ulang pesan singkat yang dikirim untuk Ciara 12 jam lalu sebelum pergi ke negara King's Island.Cia Love: Berisik! Sibuk ya ... sibuk aja! Nggak usah cerewet!Kevan tertawa membaca pesan balasan dari Ciara. Sejujurnya, Kevan sendiri tidak tahu mengapa dirinya begitu cerewet saat ingin pergi meninggalkan Ciara dalam waktu yang cukup lama!"Kamu imut banget, Ciul!" seru Kevan pelan.Sabtu malam di negara King's Island. Kevan sudah tiba di negara tercantik juga negara terkaya nomor satu di dunia. Siapa yang tidak tahu betapa tersohornya King's Island?Pemerintah sukses membangun negara King's Island yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Pantai-pantai indahnya sangat memesona.Wanita cantik, tempat-tempat wisata yang sukses menjerat wisatawan mancanegara serta agro bisnis yang mumpuni menjadikan negara Kin
Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya 155. Gala Dinner Tahunan yang Membosankan
"Maaf, Pak Henry," sela Ziyad. Dia mendekati Henry. "Tuan Kevan alergi bulu. Saya akan memastikan nggak ada bulu apapun di sprei, karpet ataupun selimutnya."Akhirnya Henry dan Tiffany mengerti. Mereka menjadi cemas."Tiffany, pergi beritahu manajer hotel sekarang! Kamar Tuan Kevan harus sudah siap saat acara selesai nanti!"Tiffany terkejut. Dia buru-buru mengubah mimik wajahnya. "Ya, Pak Henry."Setelah membungkuk, Tiffany pergi dengan langkah cepat.Penerangan mulai padam. Dua orang presenter sudah berdiri di atas panggung."Tuan, acara akan dimulai. Mari ikut saya duduk di meja yang sudah disiapkan!" ajak Henry.Kevan duduk di deretan meja bulat nomor 7 yang berada di tengah-tengah. Henry sendiri yang menyiapkan kursi untuk Kevan. "Silakan duduk, Tuan Muda!"'Nggak sia-sia aku selidiki latar belakang Tuan Muda Kevan,' gumam Henry di dalam hati.Kevan duduk diantara Henry dan Ziyad. Sedangkan Angga berada di sisi kiri Ziyad.Henry masih sibuk dengan penilaiannya terhadap Kevan. '
Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya 156. Ketujuh Pemegang Kartu Hitam Exclusive Bank Commonwealth Internasional
'Ah, sial!' Kevan memaki nasibnya di dalam hati. Kevan ingin tahu jawaban Amanda. Namun, suasana ballroom terlalu ramai dengan komentar orang-orang. Dia kesulitan mencuri dengar percakapan dua perempuan di belakangnya.Presenter pria kembali berkata, "Sekarang, saatnya kita berkenalan dengan 7 orang pemilik Kartu Hitam Exclusive. Gimana? Para hadirin sekalian penasaran, kan?"Tamu undangan terlihat begitu antusias. Suasana yang semula hening, kini ramai."Ayo cepat! Perlihatkan kepada kami?""Tunggu apalagi? Cepat kasih tau kami!""Apa mereka berasal dari keluarga pemerintahan? Apa mereka adalah pebisnis? Atau, konglomerat dunia yang punya gurita bisnis di mana-mana?""Apa mereka berasal dari kalangan artis?"Senyum lebar terlihat di bibir kedua presenter."Tenang semuanya!" seru presenter wanita. "Kami udah mengantongi nama-namanya. Iya kan, Garry?"Presenter wanita itu memanggil nama partner-nya dengan senyum yang tidak pernah hilang dari bibirnya. "Betul banget, Sherly," jawab Ga
Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya 157. Tuan Muda Dari Negara Nexterra
"Tuan, sebentar lagi Anda akan jadi idola baru cewek-cewek di sini." Ziyad menggoda Kevan. Angga dan Henry senyum-senyum ketika melihat wajah Kevan bersemu kemerahan karena menahan malu. "Tutup mulut kamu, Ziyad!" bentak Kevan. Henry menambahkan. "Cewek-cewek di negara ini ibarat produk bagus. Nggak ada yang gagal, Tuan. Bermainlah sedikit sama mereka! Toh, yang mereka incar cuma uang Anda." Angga terkekeh. "Iya, Van. Mainnya jangan pakai hati!" Kevan semakin malu juga penasaran. Mengapa mereka dengan entengnya menyuruh Kevan untuk bermain perempuan?Kevan membalas seruan Angga. "Kamu mah dari dulu pemain, Angga! Banyak cewek jadi korban kamu."Kevan mengatakan hal itu karena dia beberapa kali memergoki Angga sedang mencuri pandang ke arah cewek-cewek cantik dan seksi.Angga nyengir dan berkata, "Tapi, cewek-cewek di sini kelas atas, Van. Aku nggak ada modal deketin mereka. Kalo kamu mah pantes. Kamu kan Tuan Muda Kevan dari negara Nexterra!"Hati kecil Kevan berkata, 'Meskipun
Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya 158. Angkuh dan Tidak Tersentuh
"Apa kabar, Tuan Muda Kevan?" Garry yang pertama menanyakan kabar. Kemudian, mereka berjabat tangan dan kedua presenter tersebut saling melemparkan senyum. Namun, Kevan terlampau cuek.Kevan tidak menunjukkan senyumnya lagi. Dia juga tidak menunjukkan ekspresi apapun. "Baik, makasih," sahutnya. Sherly buru-buru mengambil alih percakapan agar suasana di atas panggung tidak semakin canggung."Senang sekali melihat Anda malam ini, Tuan Muda. Terima kasih sudah berkenan hadir di acara Gala Dinner Tahunan Bank Commonwealth Internasional."Kevan tidak menyahuti apa-apa. Dia hanya mengangguk. Wajah kedua presenter menjadi pucat dan tegang. Sebelum Kevan tiba di kota Heavenly, King's Island, rumor tentang Kevan sudah tersebar. Rumor tersebut berasal dari sumber terpercaya. Siapa lagi kalau bukan sang manajer umum Bank Commonwealth InternasionalーHenry Adam.Henry adalah orang pertama yang menghubungi Kevan. Sejak pertama berinteraksi, Henry tahu persis karakter Kevan. Ditambah lagi dengan
Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya 159. Bersulang
"Jangan pergi dulu, Tuan Muda!"Kevan menoleh ke belakang. Dia melihat Prabu datang bersama dua wanita. Mereka datang bersama pasangan lainnya. Henry membungkuk. "Salam Tuan dan Nyonya Wicaksono," sapa Henry. "Salam, Nona Muda."'Nona Muda? Apa cewek itu anak Pak Prabu?' Diam-diam Kevan memperhatikan wanita muda cantik yang datang bersama Prabu."Tuan Muda, kenapa buru-buru gitu? Bahkan sekarang belum tengah malam," kata wanita yang menggandeng lengan Prabu.Wanita itu tersenyum. Prabu buru-buru mengenalkan kedua wanita yang bersamanya kepada Kevan."Tuan Muda, wanita cantik ini Istriku," kata Prabu. "Namanya Elvira Anggun dan dia ini Shofie Wicaksonoーputriku satu-satunya. Ayo beri salam!"Sebagai seorang presiden direktur, Prabu memperlihatkan adab terbaiknya agar tetap dipandang positif di mata Kevan. Maka dengan begitu, Prabu tidak perlu khawatir Kevan akan kehilangan minat berbicara dengannya."Halo, Tuan Muda!" sapa Elvira sopan. "Senang bertemu Anda."Sementara itu, Sofie menya
Bab terbaru
- Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya 306. Anjing Pemburu
- Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya 305. Alat Bantu Kevan
- Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya 304. Jadi, Dia Orangnya?
- Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya 303. Tuan Muda yang Bodoh
- Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya 302. Emerald Green Bay
- Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya 301. Uang Kompensasi
- Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya 300. Tujuan Jhonny
- Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya 299. Menyabotase
- Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya 298. Sekumpulan Bajingan
