Share

214. Mati Berdiri

Hal terburuk seperti ini sudah diprediksi Kevan sejak masih berada di kantor tadi. Bagaimana pun juga, posisi Kevan tidak menguntungkan. Maka, dia tidak membela dirinya lagi.

Kevan membiarkan Bima memakinya. Tanpa Bima tahu, Kevan menahan diri untuk tidak berkata kasar padanya.

Bima belum selesai berbicara panjang lebar. Kevan memutuskan untuk beranjak dari ranjang. Dia menyalakan sebatang rokok dan menghisapnya kasar.

Ya, Kevan gusar!

Kevan duduk di bawah jendela. Lampu taman yang indah menerangi bagian samping rumah besar keluarga Hanindra. Kondisi tengah malam begitu sepi, hanya terlihat satu sampai dua penjaga bolak-balik memeriksa keamanan di setiap sudut mansion.

"Jadi, apalagi yang kamu sembunyiin dari kami, Van?"

Bima berhenti nyerocos pada kalimat pertanyaan. Kevan termenung.

"Nggak ada."

Kevan terpaksa berbohong lagi. Karena dia berniat akan menemui Bima dan meminta bantuannya.

Terdengar keraguan meliputi suara Kevan. Bima tidak bodoh. Dia mencecar Kevan.

"Video yang v
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status