Share

Bab 22

Vira dan Listy saling menatap dan bicara isyarat dari mata ke mata, kemudian keduanya berjalan menghampiri wanita itu.

"Rania?" Vira mencoba membangunkan Rania dengan cara menepuk pelan pundak rania.

Ya, wanita yang mereka lihat adalah Rania. Vira dan Listy heran kenapa Rania tidur di kantor. Rania yang dibangunkan sontak terkejut. Wanita itu membuka kedua matanya dan mendoakan menatap ke arah orang yang membangunkannya.

"Kamu tadi malam gak pulang?" tanya Listy.

"Kamu nginep di kantor, Ran?" timpal Vira yang juga merasa penasaran.

Rania mengucek kedua matanya sejenak sebelum menjawab pertanyaan teman-temannya.

“Iya. Kerjaan aku banyak banget, jadi jam 04.00 baru selesai,” jawab Rania.

“Terus kenapa gak langsung pulang? Tidur di rumah kan lebih nyaman,” sahut Vira.

“Aku bingung mau pulang.” Rania menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Dahi kedua wanita itu berkerut. “Bingung kenapa?” tanya Listy, sedangkan Vira bertanya lewat isyarat matanya.

“Kemarin aku kecopetan di jalan. Uang yang ad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status