Share

62

"Sudah berapa bulan, Ke?" tanya seorang wanita bertubuh gemuk di samping Keke. Keke asik mengipas-ngipas wajahnya, udara begitu panas, padahal kipas angin di berbagai sudut ruangan telah bekerja maksimal.

"Jalan delapan bulan, Kak."

"Perasaan baru kemaren kamu nikah, Ke. Waktu terasa sebentar, tak terasa nanti kamu akan punya tiga anak," sahut ibu satu lagi.

Keke tersenyum, tak berniat menanggapi lebih jauh, yang jelas, dia bosan.

Saat ini mereka tengah berada di kantor lurah, ada acara pertemuan ibu-ibu PKK dengan beberapa orang pejabat pemerintahan. Katanya, ada dana yang akan disalurkan oleh pemerintah.

Memang, sejak punya anak, Keke jarang bergaul dengan masyarakat, di samping kerena rumah Bujang terpencil, dia juga tak sempat untuk melakukan hal lain selain mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak.

Sebenarnya, hari ini pun, dia hanya iseng ikut ibunya yang aktif sebagai ibu-ibu PKK di desa ini. Bujang menyuruhnya ikut saja, agar Keke tidak suntuk. Bujang dan ayahnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
siti fauziah
jadi irt yang baik juga adalah kesuksesan Lo ke
goodnovel comment avatar
Nur Inayah
jangan terpengaruh,ke,punya suami kayak si bujang harusnya kamu bersyukur,dia laki2 yg sabar,penyayang,bijak,dan dewasa,surganya istri ya taat sama suami,kalo terus membandingkan hidup dgn orang lain tak kan pernah habis,kepandaianmy kan bisa buat mendidik anak2 kamu kelak
goodnovel comment avatar
Azkiya Nurshifa
tidak bisa lagi mengikuti kisah Bujang ma Keke. karena iklan gratis buka bab, tiba-tiba hilang tidak tersedia lagi.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status