Share

63

Ucapan Kevin terngiang-ngiang di kepalanya, tentang teman-teman mereka yang sukses sebagai pekerja kantoran, tentang beberapa orang yang melanjutkan kembali study-nya ke jenjang yang lebih tinggi. Rasanya begitu menyenangkan saat membayangkan, karena dua tahun ini dia hanya bergelut dengan pekerjaan rumah tangga.

Keke meraba perut besarnya, kemudian melihat Delia dan Delio yang asyik bermain berdua, lalu melirik Bujang yang tengah mengganti bajunya dengan baju khusus saat mengecat. Sudah lama sekali, jari-jarinya tak memegang pena, buku atau laptop. Tangan itu, lebih akrab dengan sapu, kain kotor, alat-alat dapur.

Kehidupannya, terlalu jauh dari impiannya selama ini. Dulu dia bercita-cita, ingin bekerja di kantor, atau mengajar SMA, memiliki murid yang bisa diajak berteman itu pasti sangat menyenangkan.

Dia sangat senang melihat wanita karir yang tampak modis dengan baju dinasnya, baginya wanita zaman sekarang itu bukannya di rumah mengurus anak.

Putus cinta dengan Kevin dulu dan pu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nur Inayah
betul itu,ukuran sukses bagi setiap orang beda2,tp kebanyakan manusia mengukur kesuksesan dari kebutuhan duniawi, punya rumah mewah,mobil mewah pekerjaan bagus,gaji besar,harta melimpah yg gak bakal habis 7 turunan,kalo ngukur kesuksesan dari duniawi kapan habisnya
goodnovel comment avatar
MayGrau
sederhana ceritanya tapi relevan. Terima kasih dan teruslah menulis.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status