Share

19.

Menikah? Kupandangi Dania yang masih tersenyum seraya menampilkan deretan giginya yang putih. Ia mengatakan perihal pernikahan selugas itu, seolah itu bukan hal besar.

”Pergi, Dania. Sebentar lagi aku mau meeting.”

Alih-alih pergi, Dania justru berdiri dan memegangi dasiku. Ia tersenyum menggodaku. Di kantor memang tahu, jika Dania adalah pacarku. Aku tidak masalah meskipun mereka akan mengetahui jika aku menikahi Alana. Selagi tidak terdengar sampai telingaku.

”Kamu ke sini pas makan siang aja, kita makan siang di restoran depan,” ujarku memberi solusi agar Dania mau pergi.

Ia justru menggeleng. ”Nggak mau. Aku mau dimakan sama kamu.”

Kutinggalkan Dania setelah membawa beberapa berkas. Kutekan telepon kantor yang terhubung langsung ke sekertarisku untuk menyiapkan apa saja untuk meeting.

”Baik, Pak Hamiz. Semuanya sudah siap, ya, Pak. 13 menit lagi kita meeting.”

Dania bergelayut manja di lenganku, mengedipkan matanya. ”Ayolah, masih ada waktu 13 menit lagi.”

Tidak. Aku meninggalka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status