Share

Bab 18 (Fatma)

"Mas Rizki besok datang ke rumah, Mas," aku mengirimkan chat kepada Mas Hikam. Bagiku Ia satu-satunya keluargaku yang masih bisa berpikir logis dan netral. Mendatangkan mantan suami ke rumah orangtua bagiku sangatlah berisiko, aku berharap Mas Hikam bisa membantuku mengendalikan situasi.

"Ada acara apa?" Balas Mas Hikam.

"Dia mau nengok Ikhda," jawabku dengan lugas.

"Cuma itu saja? Nggak ada yang lainnya?"

"Tidak, Mas," memangnya apa lagi? Semua urusanku dengan Mas Rizki sudah selesai, perkara Mas Rizki ingin menengok anaknya itu adalah haknya sebagai seorang ayah.

"Apa aku perlu tunjukkan bukti percakapanku dengan Mas Rizki?"

"Iya," jawab Mas Hikam singkat.

Aku men-screenshot percakapanku dengan Mas Rizki dan mengirimkannya kepada Mas Hikam. Sembari menunggu balasan dari Mas Hikam, aku menemani Ikhda bermain bola plastik.

"Ini ambigu, Ia tidak menjawab pertanyaanmu. Kalimat 'Minggu ini aku akan ke rumahmu' juga tidak dijelaskan tujuannya apa," beberapa menit kemudian balasan Mas Hi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
hidup mu harus lebih baik dari mantan fatma. buktikan keputusan mu tepat berpisah dg rizki. jgn jd pecundang terus. pendidikan mu koq g bisa mengangkap taraf hidup keluarga mu lebih baik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status