Share

Bab 23 (Hikam)

Dua hari aku dan Rizki menyimpan wasiat ini, rasanya sangat berat. Kehilangan saingan bisnis sekaligus seorang sahabat membuat perasaanku seperti ada yang ganjil. Aku benar-benar membutuhkan jalan keluar untuk menyikapi hal ini. Jika wasiat itu benar-benar kami laksanakan maka salah satu di antara aku atau Rizki akan berpoligami. Jika tidak beruntung maka rumah tangga kami akan berantakan, perempuan mana yang mengikhlaskan suaminya menikah dengan perempuan lain.

"Mas, kita harus bagaimana? Ada titik terang?" Tanya Rizki kepadaku.

"Kita selesaikan dulu hajatmu dengan Fatma, baru kita urus yang ini," jawabku pada Rizki.

"Tapi Putri tidak memiliki masa 'iddah, Mas," bantahnya, kebiasaan Rizki yang menurutku susah untuk diajak bicara secara dewasa. Putri memang tidak memiliki masa 'iddah karena Ia belum pernah dicampuri oleh almarhum Reza, tapi bukan itu permasalahan yang kumaksud.

"Tapi itu tidak mendesak, Riz. Wasiat Reza tidak menyebutkan waktu yang spesifik. Jika Kau menunda menikahi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status