Share

Bab 46 (Fani)

Pagi-pagi sekali sebelum shubuh, Ibu menelpon. Suasana hatiku sedang tidak baik karena semalam aku bermimpi tentang Hilal dan Mas Alvian. Mereka saling membunuh di depanku sementara aku sekarat karena sesak nafasku kambuh, perutku juga bocor dan mengucurkan banyak darah. Benar-benar mimpi buruk di malam liburanku.

"Hallo, Bu," gumamku sambil mengumpulkan nyawa.

"Hallo, Nak. Waktu PPL kemarin kenapa kamu nggak pernah mampir rumah?" Ujar Ibu langsung melempar pertanyaan.

"Untuk apa, untuk menengok orangtua yang tidak peduli dengan anaknya?" Tanggapku cepat.

"Apa salah Ibu, Fan?" Ibu terdengar meninggikan suaranya.

"Salah Ibu? Ibu selalu benar. Bahkan untuk menerima lamaran orang yang tidak kukenal," andai orangtuaku tidak tergesa-gesa mungkin jalan hidupku kini sudah berbeda.

"Bagaimana bisa kamu bilang nggak kenal? Dia bisa menceritakan kamu dengan baik, dia tahu segalanya tentang kamu," Ibu ngotot dengan prasangkanya.

"Mas Alvian bisa tahu segalanya tentang aku tanpa harus mengenalk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status