Share

Bab 45 (Fani)

Kami mengobrol ngalor ngidul dan rencana kami untuk berkeliling mall seketika batal karena ternyata kami kelelahan setelah menempuh perjalanan udara. Monic yang awalnya takut kepada Bu Delta akhirnya juga berbicara dengan nyaman. Besok kami akan jalan-jalan ke wisata industri keramik dan kaca. Sorenya, kami akan mampir ke pantai dan menyaksikan matahari tenggelam. Rencana yang indah, obrolan kami membuat pikiranku bebas hingga akhirnya seseorang kulihat dari jarak yang cukup dekat.

"Putri, sudah malam. Mau pulang jam berapa?" Seru Pak Hikam dari jarak sekitar lima meter dari kami.

Oh, ternyata Ia memanggil istri keduanya dengan panggilan 'Putri'. Anaknya yang jika kutebak masih umuran Sekolah Dasar menggandeng tangan Sang Ayah. Perempuan yang kutahu sebagai istri pertamanya memandang ke arah kami dengan pandangan tidak suka, aku bisa membaca itu.

"Mas Hikam mau pulang sama aku kan, Mas?" Ujar istri pertamanya lebih tepat disebut permintaan dari pada pertanyaan.

"Aku mau ngantar Fale
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status