Share

Bab 33. Makam Maya Hilang

Mobil melaju perlahan, jalanan desa yang berlubang dan banyak air tergenang karena musim hujan, membuat Heri harus mengemudikan mobil dengan hati hati.

“Eeeemmmh .…” Rinay menggeliat. Kedua matanya mengerjab. Mobil yang berguncang karena jalanan berlubang membuatnya terjaga. “Eh, aku ketiduran. Den Deo di mana?” tanyanya panik seraya menoleh ke samping. “Oh … dia sama Bapak? Maaf, saya benar-benar teledor, Pak,” ucapnya merasa bersalah.

“Tidak apa-apa, kamu kurang tidur selama berjaga di rumah sakit!” Aldo menenangkan hatinya.

“Sini Den Deonya, Pak!” kata Rinay meraih tubuh Deo kembali.

“Tidak usah, biar saya gendong saja!”

Rinay mengangguk.

“Bentar lagi kita sampai di makam Mama. Setelah dari makam Mama, kita ke rumah nenek dan kakek. Pasti mereka senang sekali bertemu kamu.” Aldo berucap di dekat telinga Deo yang masih saja terlelap.

Rinay menatap ayah dan anak itu dengan penuh haru. Seorang ayah yang membesarkan anaknya sendirian. Repleks dia merba perutnya. Terasa pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
kok jadi gini ya,kasian banget si Aldo, kena Tipu.
goodnovel comment avatar
AsnieNiey
lanjuttt..sis
goodnovel comment avatar
eko fitriani
wow apakah itu Maya??
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status