Share

83

Siang hari saat Aruna kembali ke rumah Sean. Tujuannya saat itu hanya untuk berkemas karena sore nanti Wisnu akan menjemputnya untuk kembali ke rumah mereka.

Begitu Aruna membuka pintu, pemandangan pertama yang dilihatnya adalah Sean yang sudah terkapar di depan pintu dengan wajah babak belur.

"Sean!" pelik Aruna keras.

Dengan susah payah wanita itu setengah menyeret, membawa Sean pada kursi terdekat.

Ia merebahkan tubuh jangkung Sean di sana, melepaskan sepatu pria itu juga dasi yang melilit lehernya.

Aruna merasa cukup ngilu melihat berapa banyak luka lebam di wajah Sean. Bukan hanya satu atau dua, namun hampir memenuhi area wajahnya.

Bergegas, Aruna melangkah ke arah dapur. Ia menyiapkan semangkok air hangat juga kain untuk mengompres luka Sean.

Pelan-pelan, Aruna melakukannya dengan begitu hati-hati. Meski Sean masih belum sadarkan diri, namun Aruna sendiri bisa dengan jelas membayangkan seperti apa rasa sakit yang dirasakan Sean sekarang.

Sudah berapa lama pria itu terkapar tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
heran ni laki2 kok PD lemah banget ya ngadepin si Celine..kok ya PD sabar n manut aja ni si Sean n Wisnu kok ya mnut..oon ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status