Share

Kejutan Pagi Hari

"Apa ucapanku terlalu menyakitkan Savira? Bukankah seperti itu kenyataannya?" gumam Savira lirih.

Dion membaringkan tubuh di atas ranjang. Dia tatap langit-langit kamar. Putih lalu berganti dengan gambaran masa lalu. Dulu, ketika Purnawan dan Regina masih tinggal satu atap.

Sejujurnya lelaki itu rindu. Namun ia malu mengatakan semua. Amarahnya terlalu besar hingga menutupi rasa cinta.

***

Savira sibuk dengan tanaman yang ada di halaman rumah. Sesuai permintaan Dion hari ini dia tak memasak. Kemudian mencari kesibukan dengan menyirami tanaman hias.

Terbiasa bekerja membuat dia bingung harus melakukan apa.

Dion menuruni anak tangga. Diam-diam ia mencari sosok wanita yang tidur satu kamar dengannya. Namun tak ia temukan.

Nasi dan lauk sudah tertata di atas meja. Tanpa menunggu Dion segera memakannya. Baru satu suap makanan itu langsung ia muntahkan.

"Kenapa, Dion?" Masakannya tidak enak?" tanya Savira yang berdiri di belakangnya.

"Enak, siapa bilang tidak enak? Nih aku makan."

Di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status