Share

Kesialan Dion

"Kenapa Papa mempersulit hidupku? Hidup atau mati tetap merepotkanku," gerutu Dion.

Dion mengusap wajah kasar. Kertas yang masih ada di tangan ia remas lalu ia buang sembarangan. Kesal dan marah menyelimuti hatinya. Surat peringatan Hendra membuat hatinya gusar. Bukan karena Hendra berniat merebut Savira. Namun kehilangan aset dan harta yang membuat lelaki itu geram.

Putra tunggal Purnawan melangkah gontai menuju lantai bawah, tepatnya menuju gudang yang telah berubah menjadi kamar Savira. Sempat ia melirik ke arah meja makan. Namun kosong, tak ada secuil pun makanan yang bisa mengobati rasa laparnya.

"Ternyata dia benar-benar tidak masak,keterlaluan. Wanita seperti itu memang hanya menginginkan harta. Mana mau dia memasak untuk aku.

"Savira!" panggil Dion seraya menggedor pintu kamar.

"Savira!"

"Savira!"

Hingga tiga kali Dion memanggil nama istrinya. Namun wanita itu tak juga menyahut apa lagi membuka pintu. Dion mengepalkan tangan di samping, amarah telah mendominasi hatinya.

B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status