Share

Syarat Selanjutnya

Lelaki yang sempat menyalip Dion terjatuh setelah menatap trotoar. Untung saja Dion dapat menginjak pedal rem tepat waktu. Kalau tidak lelaki itu pasti terlindas mobilnya. Masalah baru akan kembali muncul jika Dion terlambat beberapa detik saja.

"Ada-ada saja lelaki itu. Kalau mau mati jangan di sini, merepotkan!" hardik Dion.

"Buka! Aku mau turun!" Savira menatap tajam ke arah Dion.

"Mau apa? Kita sudah terlambat!"

"Dia bisa mati kalau tidak segera ditolong." Savira menatap lelaki itu, dia tergeletak di aspal. Tak ada pergerakan, lelaki itu tak sadarkan diri.

"Bukan urusan kita."

"Dia bisa mati jika dibiarkan seperti itu, Dion!"

"Biar diurus orang lain. Urusan kita jauh lebih penting dari nyawa lelaki tak berguna seperti itu."

Savira menghela napas, berkali-kali ia beristighfar melihat kelakuan suaminya. Namun kali ini dia tak mau diam, jiwa kemanusiaan meronta.

"Aku akan teriak, Dion! Buka pintunya sekarang juga!" ancam Savira. Mata wanita itu melotot, ciri khas saat menakuti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status