Share

Semesta Mendukung

Ardhan refleks membalikkan badannya, kini ia dan sosok laki-laki yang menyapanya saling berhadapan. Butuh waktu beberapa detik untuk Ardhan menjernihkan hati dan pikirannya.

“Ke sini lagi Pak,” tanya sosok itu.

“Benar Pak, saya rapat dadakan dengan staff perusahaan ini,” jawab Ardhan setelah mendengar bisikan Kakek.

“Oh begitu, urusan pekerjaan rupanya,” jawab sosok tersebut. Kakek dan Ardhan saling berpandangan, ia tak tahu apa yang membuat lelaki temperamental ini berubah jadi lembut dan penyabar.

“Tanya kepada dia ada di sini, aku ingin tahu,” ujar si Kakek.

“Pak Prama, ada rapat juga di sini atau ingin bertemu mbak Kinanthi saja?” tanya Ardhan.

“Oh tidak, saya hanya mengantarkan teman saja setelah makan siang tadi,” jawab Prama dengan nada yang lembut. “Kapan-kapan kita makan siang bareng lagi ya,” ajaknya.

“Dengan senang hati Pak, jika saya tidak bawa bekal makanan,” jawab Ardhan, ia menggunakan bahasa yang sopan untuk menolak lelaki itu. Bagaimanapun Ardhan masih trauma menolak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status