Share

Tidak Ketergantungan

“Membantu kalian?” kata Ardhan. “Mmm ... begini ... lain kali saja ya,” tolaknya.

“Apa katamu,” ujar Moritz, ia berjalan mendekati Ardhan dengan emosi namun bisa ditahan oleh Jonas.

“Sabar Pak, ini masih pagi,” kata Jonas sembari memegangi tangan seniornya itu.

“Kalian itu tidak ada otaknya ya. Pagi-pagi sekali datang ke ruangan orang langsung memaksa untuk dibantu,” ujar Ardhan, ia meninggikan suaranya. “Kalau itu tahu etika tidak?”

“Jadi kami yang salah?”

“Benar-benar tidak punya sopan santun,” kata Ardhan, ia menggelengkan kepalanya pelan.

“Makanya bantu kami, Pak,” pinta Jonas. Wajah anak muda itu memelas, ia berharap akan membantunya.

Karena tak tega, Ardhan kemudian bertanya “Memangnya apa masalah kalian?”

“Pak Moritz akan ditugaskan untuk bekerja diluar, Pak. Sedangkan aku akan dipindah ke divisi lain,” jelas Jonas. Ardhan tampak berpikir setelah mendengarkan hal itu.

“Tidak usah tanya apa penyebabnya,” larang Moritz. “Terpenting sekarang bantu aku bicara dengan Pak Bobby.”

“Ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status