Share

Bab 12. Bisa Jadi Alasan 

Raut wajahnya masih sama, beku.

Hanya ada sedikit perubahan, rambutnya tidak seklimis sebelumnya. Yang memaksa mata ini membulat, dia tidak mengenakan jas putih seperti biasanya. Namun, setelan jas bercorak kotak-kotak warna black and grey dengan potongan pas di badan.

Sesaat waktu seakan berhenti. Setelah sadar, aku memilih bergerak cepat merapikan makanan dan memasukkan ke dalam kabinet penyimpanan makanan. Daripada ini menimbulkan celetukan yang memanaskan telinga. Sedangkan, Laila menyambut Daniel dan bersama suster, mereka membantu anakku untuk berbaring kembali ke ranjang.

“Ma-maaf,” ucapku menyambutnya setelah meneguk air putih. Rasa pedas masih tersisa di mulut. Kenikmatan yang harus terjeda, padahal dua sendok terakhir sebenarnya suapan yang paling istimewa. Seandainya anakku datang tanpa orang ini ….

Dengan tampang tanpa senyuman, dia menunjuk suster untuk menyerahkan hasil lap kepadaku.

“Hasil pemeriksaan Daniel sudah bagus. Tidak ada yang perlu dikawatirkan. Agak siang
Astika Buana

Maaf, ya, updatenya tersendat. . Ikuti terus, dipastikan update setiap pagi dan sore. . Terima kasih

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
bundaLin
ditunggu lanjutannya thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status