Share

Bab 20. Tangisan

Ingin rasanya membuat lubang di bawahku, kemudian aku mengubur diri. Sekarang aku enggan bertemu dengan siapapun, termasuk orang yang ada di balik jendela ini.

Aku meraih tisu, mengambil banyak-banyak dan mengusap wajah. Kesedihan ini harus tidak berjejak. Tidak mau kemalanganku menjadi tontonan orang lain, terlebih menjadi bahan cibiran.

Setelah mengambil napas, tangan ini membuka pintu. Dengan gerakan pelan mendorong, yang memaksa orang ini untuk melangkah mundur.

Benar dugaanku. Orang menyebalkan dia tersenyum sinis dengan tangan berkacak pinggang. “Ternyata kamu.”

Sekali lagi aku menghela napas, menahan amarah yang bisa jadi mencari sasaran. “Iya, saya. Memang kenapa, Dokter? Ada masalah?” tanyaku dengan kening berkerut.

Dia menggerakkan kepala, ke arah lain. Bibirnya pun masih menyunggingkan senyum sebelah, terlihat sinis menandakan menabuh genderang perang. Mata ini tidak teralihkan dari wajahnya, dan ini memantik amarah yang sedari tadi mencari korban.

“Dokter Burhan ini
Astika Buana

Yang sudah baca, mohon komen, ya. Terimakasih.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Tari Emawan
seru thor, lanjut
goodnovel comment avatar
bundaLin
lanjut thor..makin seru dan bikin penasaran
goodnovel comment avatar
cheepychan
wow cucu direktur utama rumah sakit tapi tangannya jangan main samber tangan istri orang ya..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status