Share

Bab 22. Tanpa Pikir

“Aku bisa mengurus Daniel. Kalau kamu harus pergi, tinggalkan saja dia sama saya,” ucap lelaki ini semakin membuatku tidak habis pikir.

Ingin menolak niat baiknya, tapi keadaan sekarang memaksaku untuk kembali segera ke kantor. Biasanya, yang mengurus keperluan Daniel adalah Mas Ammar, dan aku mendapatkan kebebasan mempergunakan keseharianku untuk mengejar dari deadline ke deadline lainnya.

Sekali lagi aku menatapnya, memastikan kalau orang ini bisa dipercaya.

Kami bersama di hitungan beberapa menit ini, menunjukkan dia orang baik. Memang dia kadang-kadang bersikap kaku dan sinis, mungkin itu pembawaannya saja. Kekesalan yang dia timbulkan, justru menggantikan rasa sakit di hati ini. Sejenak, aku melupakan masalah yang akan meledak ini.

“Kenapa? Kamu tidak percaya dengan saya? Takut Daniel aku celakai?”

“Bukan seperti itu.”

“Terus apa? Kamu ingin aku mengurungkan niat mengantar Daniel?”

“Saya hanya tidak ingin mengganggu saja. Lebih baik Daniel menggunakan taxi online.”

Tubuhnya berge
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status