Share

Bab 30. Yakin

Aku menatap kertas yang masih berada di atas meja. Mata ini mengitari ke sekeliling yang terlihat lengang. Sepi dan terasa kosong.

Masih teringat jelas kejadian kemarin.

Rintihan Daniel memaksa Mas Ammar menyudahi pembicaraan. “Aku akan kembali lagi besok! Ingat itu!” serunya, kemudian menendang kursi. Terlihat marah karena yang dimaui tidak terlaksana. Dia pergi setelah deru mobil terdengar menjauh.

Dibantu Bik Yanti, aku membantu Daniel berpindah ke dalam kamarnya. Tubuhnya deman dan sesekali mengigau. Aku memberinya obat dan mengompres dahinya.

“Nyonya. Jangan pergi dulu, ya. Kasihan Mas Daniel,” ucap Bik Yanti, dan aku sambut dengan anggukan. Ditemani dialah, aku semalaman menjaga Daniel.

*

[Deman Daniel sudah turun?] pesan dari Dokter Burhan.

Dari kemarin dia menyatakan rasa bersalah karena membiarkan Daniel pulang. Apalagi setelah mengetahui anakku itu deman. Hampir setiap jam dia mengirim pesan memastikan keadaan Daniel.

[Daniel baikan. Sekarang sudah seperti biasa. Teri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status