Share

Bab 38. Awal

Sambil menyajikan senyuman, aku mengangguk yakin.

Sejenak aku menghela napas dan melebarkan mata. Tubuh aku tegakkan, kemudian melangkahkan kaki yang meninggalkan suara ketukan dari high heel. Udara di luar rumah sakit seakan mengucapkan selamat datang. Aku merasakan angin membelai wajah dan memainkan anak-anak rambutku.

Aku dan Laila berjalan beriringan. Berjalan mantap untuk memulai bangkit kembali. “Daniel bagaimana?”

“Dia sudah mulai baik. Terapi untuk berlatih jalan dan aku sudah menugaskan Bik Yanti untuk menemaninya,” ucapku sambil menyelipkan helaian rambut ke telinga. Aku belum terbiasa dengan potongan rambut ini. Laila melirik sekilas sambil mengulas senyuman.

“Penampilanmu terlihat fresh!”

“Harus! Aku akan tunjukkan kalau orang itu tidak berhasil membuatku sedih. Dia tidak penting lagi untukku,” ucapku sambil memasang sabuk pengaman.

“Kita kemana dulu?” Laila yang sudah siap di belakang kemudi menoleh ke arahku.

“Ke apartemen dulu. Aku tidak mau seperti gelandangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status