Share

Bab 39.  Dikejar

Sesaat aku mendapati Laila yang mengernyit. Namun, dengan cepat dia menebarkan senyuman.

“Hai, Anton! Apa kabar! Masih ingat aku, kan?” seru Laila sambil mengulurkan tangan.

Lelaki tambun itu menyambut dan tersenyum lebar, memunculkan lesung pipit yang menunjukkan sisa ketampanan. Tidak ada rambut panjang yang seperti diceritakan, yang aku dapati rambut pendek dengan mulai jarang. Bahkan perawakan tinggi kurus, tergantikan dengan perut yang membuncit.

“Hai, Laila. Kamu sekarang terlihat lain, ya. Tidak dekil seperti dulu!”

Laila tertawa. “Dulu kan aku jarang mandi.”

“Pantes. Sering menguar kalau aku duduk di sebelahmu,” celetuknya sambil tertawa.

Awal pertemuan yang lumayan. Aku menangkap si Anton ini mempunyai kepribadian yang menyenangkan. Berbeda dengan ucapan Laila yang katanya menyebalkan.

“Ini?” Anton mengarahkan tangan ke arahku.

“Aida Fatma. Panggil saja Aida.”

“Jadi kamu arsiteknya?” tanyanya lagi. Dan aku pun mengangguk. Dia juga memperkenalkan asistennya yang aku k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Win Narni
kok cuman satu satu mbak Asti
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status