Share

Bab 36. Teganya

Ada yang bilang, cobaan yang datangnya bertubi-tubi karena kita adalah orang terpilih. Terpilih karena kuat dibandingkan yang lain. Katanya, ini karena ujian tidak melebihi dari kapasitas kita. Tapi bagiku, lebih baik menjadi wanita yang biasa dan tetap memiliki suami tanpa mendapatkan cobaan dengan penghianatan.

Ini sungguh menyakitkan. Tidak hanya penghianatan, tetapi sekaligus penipuan dan perampokan. Aku seperti dibuang kejalanan setelah dilucuti kesemuanya.

Rasa percaya diri yang sempat menguatkan diriku, mulai luruh. Tagihan demi tagihan yang disodorkan oleh Laila memperjelas aku sudah tidak tersisa. Bagaimana aku bisa membayar, sedangkan beberapa proyek yang diandalkan ada pembayaran, justru dibatalkan. Entah kenapa semua datang secara beruntun.

“Ai. Aku mempunyai sertifikat untuk jaminan pinjaman. Bagaimana? Rencanamu itu, aku sebenarnya kurang setuju.”

“Tidak. Tidak perlu Laila. Bukankah itu sertifikat rumah orang tuamu?”

“Iya, sih. Tapi tidak apa-apa kalau dipinjam. Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Farida Ariani Sigiro
Jadi wanita jangan bego, bucin boleh tapi otak dipakai.
goodnovel comment avatar
bundaLin
kejam sekali amar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status