Share

Pengantar Pizza

“Cantik, nggak, kalung baru aku?” Sengaja aku pamer sama Kimmi di kantor. Dia harus tahu kalau Om Andi masih perhatian samaku.

“Hmm, biasa aja, sih, samaku. Beli tunai apa kredit?”

“Enak aja, ini dikasih Om Andi.” Aku menyimpan kembali kalung di balik syal. Takut orang lain lihat dan merasa aku kaya lalu pinjam uang.

“Uiih, serius kayaknya ini. Jadi Awan cuman selingan aja daripada kamu gabut. Sedangkan Angga jalan pembuka biar kamu bisa kenalan sama ayahnya yang tajir melintir itu.”

Agak pedes apa kata Kimmi tapi yang dia bilang benar adanya kalau dipikir-pikir lagi. Misalnya nggak meninggal, aku sudah pasti menikah dengan Bang Angga. Bahkan sampai sekarang aku nggak tahu apa penyebab pacarku dulu meninggal.

Jam makan siang masuk, aku order pizza karena bosan sekali dengan makan nasi. Saat menerima pesanan ternyata dia juga yang mengantar. Lelaki itu memiliki lesung di bagian pipi.

Kalau dia tersenyum sangat manis sekali. Aku membayar sengaja dilebihkan. Biar saja, nggak apa-ap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status