Share

Keputusan Melisa

Melisa tersenyum senang bisa membuat Hanan tidak bisa lagi mengancamnya, ternyata tidak sia-sia dia bisa bertemu dengan Naya tanpa sengaja.

"Kamu kenapa, Mel? Aku perhatikan dari tadi kamu selalu senyum-senyum sendiri. Memangnya ada apa?" tanya Ardan saat mereka sedang berada di kamar.

"Tidak ada apa-apa kok, Mas. Oh iya, mulai minggu depan aku boleh mengajar lagi, Mas?"

Melisa berharap dijinkan oleh Ardan untuk mengajar lagi. Jika di rumah terus dia merasa jenuh dan kesepian, apalagi Melisa tidak bisa mengakrabkan diri dengan Widia.

"Kenapa buru-buru ingin mengajar, Mel?" Ardan nampak mengernyitkan keningnya.

"Aku jenuh Mas di rumah terus, aku juga rindu dengan para muridku," jawab Melisa.

Ardan terdiam memikirkan bagaimana baiknya, sejujurnya dia ingin sekali istrinya itu hanya di rumah saja, biar dia saja yang bekerja. Tapi Ardan juga tidak kuasa menolak permintaan Melisa.

"Baiklah, kamu sudah boleh mengajar minggu depan," ucap Ardan.

"Benarkah, terima kasih banyak, Mas," sahut Mel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status