Share

Bab 55 Pengakuan Intan

Ervan yang baru saja selesai menjemur pakaian di belakang, terkejut melihat Gea berada di taman. Tadi ia berpikir, Gea akan pergi untuk sarapan. Ervan segera menghampiri.

"Gea, kamu nggak jadi sarapan?" tanya Ervan.

"Nggak, Mas. Kamu aja yang makan. Aku nggak laper," jawab Gea tanpa menoleh.

Ervan menghela napas kasar. "Mau sampai kapan kamu kayak gini sih?"

"Sampai kita berpisah."

Lagi, Ervan dibungkam dengan jawaban Gea. Ia tak tahu lagi harus berkata apa selain diam dan pergi meninggalkan Gea sendirian di taman belakang. Ervan harus bersiap ke kantor untuk mengurus proyek baru yang akan dikerjakan minggu depan.

Ervan bersiap-siap di kamar lalu turun kembali ke bawah untuk makan roti. Ia masih belum selera makan nasi.

Sebelum berangkat, Ervan menyempatkan diri untuk menemui Gea kembali di taman belakang. Tapi sayang, wanita itu sudah tidak ada di sana.

"Mungkin di kamar kali ya," gumam Ervan.

Saat hendak melangkah ke kamar Gea, ponsel Ervan tiba-tiba berdering di saku celananya. Den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status