Share

190. Kemana Wulan?

"Sebentar lagi sudah sampai, Tuan." 

Suara bariton Pak Malik lagi-lagi membuatku terkesiap. Entah sudah berapa lama perjalanan dari restoran ke rumah kediaman Ibrahim. Mungkin malam mulai larut dan gerimis yang membuat jalanan lebih lengang. Kami tiba lebih cepat dari waktu awal berangkat tadi. 

"Oh, Iya."

"Den Alex, mau mampir ke tempat lain?"

"Tidak, Pak."

Mobil berhenti di depan gerbang. Tak berapa lama besi putih itu mulai bergeser pelan. 

"Malam Tuan Alex," sapa salah seorang security. 

Aku mengangguk membalas sapa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status