Share

Bab 38. Senyuman Licik

Dengan penuh emosi dokter itu menuding Amar Mea Malawi, "Aku tidak menyingkap aurat Mary Aram! Adikmu itu ular beludak! Terus saja mempercayai mulut racunnya."

Dokter tampan itu kembali menghajar Amar Mea Malawi, tentu saja Amar Mea Malawi melawan dengan penuh amarah. Keduanya terlibat pertarungan yang seimbang.

"Adam Mizeaz cukup! Kau bisa membunuh kakakku!" Dengan panik Meina Aram berteriak sekuat tenaga. "Boa Moza tolong buka pintunya! Kakakku bisa terluka."

"Mengapa Adam Mizeaz sangat marah dan menyerang dirimu? Sempat aku lihat dokter itu menunjuk ke arah dirimu, apakah perkelahian mereka berdua disebabkan olehmu?" Tiba-tiba Boa Moza menoleh dan mencengkram tengkuk Meina Aram.

"Boa Moza, kau menyakitiku!" Meina Aram berusaha melepaskan diri.

"Jangan kau sentuh Mary Aram! Jika aku mendapati kau mencurangi Mary Aram, aku akan membuat perhitungan padamu," mata Boa Moza sangat mengerikan, membuat Meina Aram menciut nyalinya. "Aku membatalkan transaksi penjualan lahan kepadamu."

"Apak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status