Share

Bab 40. Hanya Sebuah Kenangan

"Kau sangat cantik," Abee Bong Moja kembali memagut bibir indah pujaan hatinya. Tangannya mengeluarkan sehelai sapu tangan putih, lalu menutupkan ke wajah Mary Agam.

Abee Bong Moja mengecup lembut kening Mary Aram serta berbisik, "Di Bawah pancaran sinar bulan purnama, aku mengambilmu menjadi istriku. Semoga TUHAN senantiasa memberi kebahagiaan kepada kita."

Dalam wajah tertutup sapu tangan putih, Mary Aram merasakan Abee Bong Moja membuka pita bajunya satu persatu. Kemudian menyingkap kain tenunnya.

Hembusan angin dingin membelai kulit, disertai gerak lembut bibir Abee Bong Moja menjelajahi tubuh Mary Aram. Sentuhan-sentuhan lembut itu bermain di puncak bukit mengulum kismis.

"Kakak sepupu…" sentuhan itu terasa hangat mengalahkan dinginnya udara Muara Mua.

"Panggil aku Abee Bong Moja," bisik Abee Bong Moja naik menjelajah leher.

"Abee Bong Moja, aku cinta padamu," bisik Mary Aram memeluk tubuh polos kekasihnya.

"Terimakasih Mary Aram!" Bisikan Abee Bong Moja terasa damai di hati.

Per
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status