Share

Pipi Yang Menghangat

Krisna menggeleng setiap kali teringat kejadian barusan. Terus mempertanyakan bagaimana bisa ia bertindak memalukan seperti itu di depan Jingga. Mau ditaruh mana mukanya sekarang.

"Pak Krisna." Panggilan Jingga memutus lamunan Krisna. Gadis itu terlihat khawatir. "Bapak beneran nggak papa? Nggak ada yang sakit? Kepalanya gitu?"

Krisna memegangi kepalanya, kembali merasa malu atas ingatan jurus seruduk yang tadi ia keluarkan untuk menyerang si preman. Sejujurnya, Krisna memang tidak bisa berkelahi, tapi tindakannya tadi benar-benar tidak keren. Sepayah-payahnya ia memberi pukulan, itu pasti akan terlihat lebih baik daripada menyundulkan kepala ke perut preman.

"Oh, saya nggak papa, kok." Krisna akhirnya membalas. Kini ia dan Jingga sedang duduk di tepi jalan, tepatnya di pinggir trotoar tempat mereka tadi dihadang. Dua pria pemalak tadi sudah diamankan oleh si Jabrik dan kawan-kawannya yang kebetulan melintas dan melihat Jingga. Setelahnya hanya tersisa Jin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status