Share

Saran Dari Kakak Tersayang

"Eh, Ga. Gimana kencan kamu sama Pak Krisna?" Santi bertanya pada Jingga yang baru saja memakan bekalnya. "Cerita, dong."

Jingga menatap temannya itu malas. Sekarang setiap jam istirahat ia bukannya bisa makan dan beristirahat dengan tenang, tapi malah harus menghadapi rasa penasaran teman-temannya. Tidakkah mereka mengerti kalau Jingga ingin menyimpan sendiri kebersamaannya bersama Krisna? Lagipula, tidak ada yang menarik dari itu. Kalau bukan pria itu yang merayu, maka mereka akan berdebat yang selalu dimulai oleh Jingga.

"Nggak ada yang perlu diceritain," jawab Jingga enggan. Ia masih berusaha menikmati kunyahan nasi di mulutnya yang jadi terasa tak enak gara-gara kekepoan Santi. Belum lagi kalau rekannya, Dewi, ikut serta mengulik tentangnya.

"Ih, Jingga pelit. Bilang aja mau bikin kita iri." Santi tiba-tiba saja merajuk, membuat Jingga kembali menatapnya, kali ini dengan heran. "Mentang-mentang kamu bisa bikin Pak Krisna bucin sama kamu."

Jingga memutar mata jengah. Ia tidak pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status