Share

Harapan yang Suram

​Malam yang begitu indah.

Seperti biasa bulan selalu menemani kesendirianku diteras kostan. Mendengarkan bisikanku tentang Daniel.

Tentang perasaan yang masih menunggu kepastian darinya. Apa aku yang harus lebih dulu mengungkapakan isi hatiku?

Pantaskah seorang perempuan mengungkapkan perasaannya terlebih dulu? Ah, apa tidak terlalu murahan aku sebagai Perempuan?

Biarlah, aku sepertinya harus menunggu sedikit lagi waktu untuk tahu bagaimana perasaan Daniel sebenarnya padaku.

“Sofi, buka gerbangnya.” Suara dari balik gerbang memanggilku. Aku mendekati gerbang tersebut. Ternyata Rena yang berada dibalik gerbang itu.

Aku segera membuka gerbang.

“Tumben malem-malem kesini, ada apa?” Tanyaku pada Rena.

​“Enggak disuruh masuk dulu nih, aku?” Rena menjawab dengan Kembali bertanya.

​“Oh, iya. Aku lupa.” Aku menggaruk-garuk kepalaku.

“ya udah masuk, yuk.” Aku menarik tangan Rena dan membawanya masuk kedalam kamar kostku.

Aku menyuruh Rena duduk diatas Kasur. “Ada apa?” Tanyaku penasaran.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status