Share

Korban Delia

~Dalam sebuah pertikaian, anak cucu Adam sering sekali menganggap dirinya adalah korban~

Mata Sagita hanya menangkap dinding bewarna putih. Pelan sekali ia melewati lorong tersebut. Selangkah demi selangkah, ia mulai meniti anak tangga satu persatu. Hingga tiba Sagita di lorong anyelir dan sampai di ruangan nomor A72. Sagita menarik napas pelan. Ia mengetuk pintu ruangan itu.

Tok! Tok! Tok!

Seseorang dengan sigap membuka pintu ruangan tersebut. Senyuman mengembang menyambut kehadiran Sagita. Walau senyum itu terlihat tetap tidak bergairah karena sang pemilik senyum harus bergadang tadi malam.

"Akhirnya kamu datang juga Sagita. Terima kasih banyak Nak. Tadi pagi, Ibu sudah membisikkan ke telinga Danar kalau kamu akan datang. Mendengar hal itu mata Danar langsung terbuka. Air matanya langsung mengalir, dia pasti merasa sangat senang."

Sagita mengangguk atas perkataan ibunya Danar. Ia melangkah masuk ke dalam ruangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status