Share

Rumah Kontrakan

Sesampai di rumah Tara mendapati beberapa barang telah terjual. Lalu ia pun melihat mamanya masih mengemas beberapa barang pecah belah.

“ Kamu sudah pulang... ,” ucap mamanya melihat Tara mendekati dirinya.

“ Ayoo kita makan dulu.”

Mama mengajak Tara langsung menuju meja makan mereka. Tidak ada kata-kata atau pembicaraan apapun ketika mereka di meja makan. Tara sedang menikmati makan siangnya hari ini. Ia pun menikmati makan siangnya sambil memikirkan cara untuk memberitahu mamanya perihal keputusannya menerima pekerjaan part time yang telah ia setujui pada sebuah perusahaan showroom besar itu. Selesai mereka makan siang, Tara langsung membantu mamanya untuk mengemasi beberapa barang lagi.

“ Tara..., tadi beberapa barang yang mama iklankan telah diborong oleh orang yang kebetulan memerlukan semua barang yang kita jual,” ucap mama pada Tara.

Tara hanya mendengarkan cerita mama tentang beberapa barang yang telah terjual dan berapa uang yang mereka dapat dengan menjual barang-barang mereka sambil terus membantu mamanya merapihkan sisa dari barang-barang yang belum dikemas. Setelah seluruh barang telah di kemas, Tara pun memberanikan diri untuk bisa memberitahu pada mamanya perihal pekerjaan part time yang telah diterimanya.

“Maaa..., tadi Tara ke perusahaan yang menerima pekerjaan part time.”ucap Tara.

Sejenak Tara terdiam sambil menunggu respon dari mamanya. Ketika itu mamanya terdiam serta hanya mendengarkan dirinya dan melihat kearahnya. Lalu Tara pun menjelaskan mengenai perusahaan itu dan jenis pekerjaan yang akan di kerjakannya. Tara pun memberitahu mamaya berapa tentang salary yang akan diterimanya. Tara juga mengatakan pada mamanya perihal bonus yang akan diterimanya ketika penjualan atas mobil yang di pamerkan itu terjual olehnya. Atas bujuk rayu dan janji dari Tara untuk lebih giat belajar maka mamanya pun memberikan izin pada putri semata wayangnya untuk bekerja.

“ Terimakasih mama sayang...,” ucap Tara sambil mencium kedua pipi mamanya.

Mereka pun tersenyum dan tertawa bersama. Sungguh pemandangan yang mengharukan ketika seorang anak perempuan seusia Tara yang sejak kecil hidup bagai seorang putri yang selalu dalam kemewahan, saat ini harus bekerja dan harus mampu menjadi tulang punggung keluarga. Ditambah sekarang ini papa yang ia sayangi masih berada di Rumah Tahanan.

Sebenarnya tekanan secara mental Tara telah terjadi dua tahun lalu, ketika untuk pertama kalinya ia mendengar papanya harus masuk Rumah Tahanan. Dan beberapa aset harus diambil oleh pihak Pengadilan. Beberapa teman yang dulu sering ke rumah dan menghabiskan waktu bersama dengan berhura-hura semakin hari semakin berkurang. Karena teman-temannya tahu kalau keluarga Tara mengalami kebangkrutan. Tetapi karena Tara mempunyai jiwa yang supel dan terkesan tidak peduli dengan perubahan dari sikap teman-temannya maka di tanggapi santai olehnya, walaupun dihati yang dalam ia merasakan luka yang teramat sangat. Terlebih sebagian dari mereka adalah sahabat karibnya.

Sore ini mamanya berencana untuk pindah kerumah kontrakan. Memang seharusnya dua atau tiga hari lagi. Karena seluruh barang-barang yang tidak dibutuhkan telah terjual maka, hari ini mereka putuskan untuk ke rumah kontrakan. Setelah menunggu mobil pengangkut barang tiba, kami pun menuju rumah kontrakan itu. Sesampai disana mereka langsung menata dan merapihkan rumah kontrakan mereka. Karena disana hanya ada dua kamar tidur, dua kamar mandi, satu ruang tamu dan satu dapur berikut ruang makannya, maka diputuskan kalau Tara tidur bersama mamanya. Satu kamar lainnya dipakai untuk menaruh pakaian dan beberapa sepatu serta beberapa buku milik Tara serta beberapa barang lainnya. Mereka merapihkan seluruh barang-barang hingga larut malam. Hari ini sangat terasa melelahkan bagi Tara dan mamanya. Mereka akhirnya pun tertidur setelah semuanya telah selesai mereka.

Keesokan hari nya, seperti biasa Tara berangkat sekolah sedangkan mamanya berada di rumah. Sesampai di sekolah Tara mendapatkan kabar kalau ujian sekolah akan di adakan dua minggu lagi. Dan seluruh murid di liburkan selama dua minggu sebagai hari minggu tenang. Dengan tujuan seluruh murid bisa belajar di rumah untuk bisa mengikuti ujian nasional kelulusan sekolah menangah atas. Setelah mendapat pengumuman sekolah Tara pun pulang ke rumah dengan hati riang. Ia merasa memang jalan dirinya untuk bekerja sudah menjadi jalan hidupnya. Untuk masalah belajar menghadapi ujian akhir sekolah bukan suatu hal yang sulit bagi Tara. Karena ia sangat terkenal cerdas di sekolahnya. Jadi masalah ujian akhir sekolah bukan suatu hal yang berat bagi dirinya.

Sesampai di rumah ia langsung memberitahukan perihal pengumuman sekolah serta jadwal ujian akhir sekolah pada mamanya. Lalu Tara masuk ke kamar untuk berganti pakaian. Setelah selesai Tara langsung menuju ruangan bukunya, untuk bisa mengambil beberapa buku yang harus di ulangi pembelajarannya. Setelah dua jam berada di ruang baca tersebut, Tara menghubungi perusahaan yang menerima dirinya bekerja. Ia memberitahu perihal keinginan nya untuk bekerja part time untuk hari ini. Karena kepindahan dirinya ke rumah kontrakannya lebih cepat dari jadwal sebelumnya. Perusahaan tempat dirinya akan bekerja pun menerima keputusan Tara untuk bekerja hari ini.

Selesai Tara mandi, ia pun mempersiapkan dirinya untuk berangkat ke perusahaan yang memperkerjakannya. Selesai pamit pada mamanya Tara pun berangkat bekerja dengan kendaraan umum. Karena ia sekarang sudah tahu kendaraan umum apa saja yang bisa membawanya menuju perusahaan itu. Satu jam kemudian ia sampai ke perusahaan tersebut lalu menunggu di lobby sesuai petunjuk dari bagian recepsionis. Di lihatnya ada beberapa wanita seusia nya bahkan yang lebih tua dari nya telah berada di lobby untuk menunggu mobil jemputan yang akan membawa mereka ke tempat pemasaran mobil. Beberapa lama kemudian mobil jemputan pun tiba, dan mengantar mereka untuk mulai bekerja.

Mereka sampai pada sebuah mall besar di kota tersebut. Dan mereka mulai belajar dari senior mereka untuk bisa menawarkan mobil-mobil terbaru yang di pamerkan disana, begitupun dengan Tara. Ia sangat antusias dalam mempelajari cara menawarkan mobil ataupun merayu dari calon pembeli dari senior yang ia ikuti persis dibelakangnya. Ia mempelajari cara berbicara, cara menawarkan dan cara merayu beberapa orang yang melihat pameran mobil tersebut. Hingga tidak terasa jam telah menunjukan pukul sembilan. Dan mereka pun bergegas pulang dengan di antar ke rumah masing-masing dengan mobil jemputan.

Sesampai di rumah telah menunjukan pukul sebelas malam. Karena rumah Tara adalah rumah terakhir yang di tuju oleh mobil jemputan mereka. Mamanya membukakan pintu dan meminta Tara untuk langsung makan malam. Tetapi Tara menyampaikan pada mamanya kalau dirinya sudah dapat makan malam dari perusahaan. Dan hal itu membuat lega perasaan mamanya. Karena selama di rumah tadi yang dipikirkan oleh mamanya Tara adalah waktu jam makannya.

“Maa.....Tara mandi dulu yaa.. udah terasa lengket ini badan,” ucap Tara pada mamanya.

Mama hanya bisa mengangguk dan tersenyum padanya. Lalu Mama ke dapur untuk membuatkan teh manis hangat utk Tara, karena mamanya pikir Tara membutuhkan lebih banyak energi ketika bekerja dan harus pulang selarut ini. Sekitar tiga puluh menit kemudian, Tara telah selesai mandi dan lebih terlihat segar.

“Sayang....Di minum teh hangat nya,”ucap mamanya sambil membawakan teh hangat itu kehadapan Tara.

“Terimakasih maaa.... Senyum manis Tara dengan lesung pipinya,” jawab Tara.

Lalu di minumnya teh hangat buatan mamanya. Dan ia pun mencium kedua pipi mamanya sambil bercerita tentang pekerjaan nya di hari pertama. Dari beberapa teman barunya dan ilmu yang di dapatkan dalam memasarkan mobil yang saat itu sedang di pasarkan. Terlihat wajah mamanya bahagia melihat antusias putri kesayangannya menyukai pekerjaannya. Mamanya selalu bersyukur atas segala perubahan sikap dari Tara. Setelah mereka selesai berbincang-bincang dengan banyak topik akhirnya mereka pun memutuskan untuk beristirahat.

Pagi ini Tara akan berangkat ke perusahaan lebih pagi, karena Tara sudah memberitahu bagian personalia dan pemasaran kalau dirinya bisa bekerja penuh selama dua minggu ini. Lalu setelah Tara pamit pada mamanya ia pun pergi berangkat ke tempat kerjanya. Sesampai di tempat kerjanya seperti biasa ia pun menunggu di lobby perusahaan itu bersama beberapa teman untuk menunggu mobil jemputan. Bagi karyawan yang bisa bekerja di pagi hari. Jadwal mereka bekerja dari jam sebilan pagi hingga sampai jam enam sore. Jadi hari ini Tara akan bekerja hingga sampai pukul enam sore.

Setelah mobil jemputan datang dan mengantar mereka ke tempat bekerja mereka, lalu mereka pun mulai bekerja. Dan hari ini adalah hari keberuntungan bagi Tara. Bagaimana tidak, hari ini dirinya bisa menjual satu unit mobil. Seniornya memberikan selamat padanya, dan meminta rekan-rekan yang lain untuk bisa lebih giat dan lebih luwes seperti Tara.

“Selamat Tara atas kerja keras mu, dan saya berharap rekan-rekan yang lain bisa lebih semangat serta mampu melakukan hal sama seperti Tara,” ujar senior Tara sambil menyalami dirinya.

Terimakasih banyak Bu, untuk supportnya,’’ jawab Tara.

Seluruh teman-temannya pun menyalami Tara. Sungguh sanggat membahagiakan bagi hati Tara, karena di hari kedua dirinya mampu menjual satu unit mobil. Ingin sekali dirinya secepatnya bertemu dengan mamanya perihal berita bahagia ini. Ia sudah bisa menghitung berapa banyak bonus yang akan diterimanya. Dalam angan nya ingin sekali ia membuat bangga mamanya atas pekerjaannya ini. Tersenyum-senyum sendiri tara melihat angan-angan nya saat ini.                                                                                           

‘’ Tara...., ada customer yang minta nomor telphon mu,’’ ucap seniornya memberitahukan Tara perihal seorang customer yang ingin meminta nomor telphonnya.

‘’Baik bu.... Saya akan menemui customernya.” Jawab Tara.

Tara pergi meninggalkan seniornya untuk menemui seorang customer yang sedang duduk di area pameran tersebut. Disana ada beberapa kursi bulat yang di depannya ada sebuah meja bulat pula. Disanalah beberapa customer vip mendapatkan pelayanan special. Sesampai disana Tara mencari seorang customer dengan ciri-ciri yang telah di sebutkan oleh seniornya. Seorang lelaki usia sekitar empat puluh lima tahun dengan kaos berwarna hijau muda dan celana jins memakai topi berwarna hitam. Setelah mencarinya Tara melihat lelaki itu duduk di kursi bundar pojok sedang menikmati sebatang rokok di bibirnya.

‘’Maaf pak....Saya Tara, ada yang bisa saya bantu,’’ sapa Tara pada customer itu.

Dilihatnya secara seksama oleh Tara. Customer itu seorang lelaki tampan dengan kulit bersih. Memakai kaca mata minus, memiliki kumis dan jambang yang tipis, dengan tubuh yang terbilang atletis.

“Oooh...Yaa Tara, saya dengan Donny.’’ Jawab lelaki itu menyebutkan namanya sambil menyalami Tara.

Mereka akhirnya duduk saling berhadapan satu sama lain. Dan pada kesempatan ini pak Donny secara langsung menawarkan pekerjaan untuk Tara di perusahaannya. Tetapi Tara menjelaskan pada pak Donny kalau saat ini dirinya masih bersekolah dan sedang menunggu ujian akhir sekolahnya. Di tambah pada perusahaan ini Tara pun baru bekerja selama dua hari. Tara memberikan penjelasan pada pak Donny. Lalu pak Donny pun meminta nomor telphon Tara, dan mengatakan pada Tara jika suatu saat dirinya memerlukan pekerjaan pada perusahaan nya maka dirinya diminta untuk tidak sungkan menghubunginya. Setelah itu seniornya meminta Tara bertemu dengannya.

“Sore buu... Ada yang bisa saya bantu,”Ucap Tara pada senior/team leadernya ketika sudah duduk dihadapan seniornya.

“Tara....Ibu hanya ingin menyampaikan. Tadi itu pak Donny customer VIP kita. Jadi ibu harap kamu bisa membujuk dirinya untuk bisa membeli beberapa mobil kita untuk keperluan operasionak perusahaannya. Apalagi ibu lihat pak Donny bersimpati pada kamu.”Ucap senior Tara menjelaskan harapannya pada Tara.

“Siap buu....Akan saya usahakan,” Ucap Tara.

Akhirnya jam telah menunjukan pukul enam sore maka Tara pun bergegas pulang bersama teman-teman satu team nya. Dalam perjalanan pulang mereka bersenda gurau dan berbahagia atas pencapaian team mereka hari ini. Mereka bersuka cita atas pencapaian penjualan yang telah di capai oleh Tara dan satu teman Tara lainnya. Tidak lama kemudian akhirnya Tara pun sampai rumahnya. Setelah dirinya memberikan salam kepada satu temannya yang tersisa, Tara pun keluar dari mobil tersebut menuju pintu rumah nya yang telah di buka oleh mamanya.

“Malam maa....Tara mencium kedua pipinya.’’

Sambil menutup pintu rumah mereka, mamanya Tara melihat kegembiraan di wajah putri cantiknya. Dan

Bertanya-tanya dalam hatinya. Kira-kira apa gerangan yang membuat wajah anaknya terlihat sangat bahagia. Setelah mereka sampai di meja makan mamanya bertanya pada Tara perihal kebahagiaan yang dilihatnya.

“Ada kabar baik apalagi sayang...Ucap mama pada Tara.”

“Maaa... berkat doa mama, hari ini Tara berhasil menjual satu unit mobil.” Ucap Tara.

Dirinya sangat mengebu-gebu bercerita tentang caranya ia menawarkan customer pada mobil yang ia tawarkan sampai akhirnya customer itu jadi membeli mobil itu. Dan ia pun bercerita bagaimana senior dan rekan-rekan kerjanya memberikan selamat atas keberhasilannya.

“Tara sangat seneng sekali maa...”Ucap Tara pada mamanya yg mengelus kepalanya dan mencium keningnya.

Mamanya tersenyum bahagia melihat kebahagiaan yang terpancar pada wajah cantik Anaknya. Mamanya tidak menyangka kalau putri semata wayangnya telah membuat bangga hatinya. Memang hidup demikian adanya. Dalam setiap kesulitan akan ada kebahagiaan yang menyertainya. Mungkin jalan yang dilaluinya kali ini untuk mengajari dirinya dan putrinya untuk bisa menghargai segala sesuatu yang telah diraihnya dengan perjuangan. Demikian kata hati sang mama.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sumi Yatun
semoga semakin lancar
goodnovel comment avatar
Any Cynkardipoenya
semangat tara
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status