Share

bab 11

'Jangan, jangan itu adalah anakku.' Aidan berucap dalam hati.

Namun, detik selanjutnya ia mengibaskan tangannya di depan wajah. Sambil tersenyum tipis.

Ada-ada saja. Hal itu tidak mungkin terjadi. Buat apa memiliki anak dari wanita kupu-kupu malam. Aidan kembali bergumam dalam hati.

Ia sebenarnya antusias dan ingin memiliki anak, tapi tidak dari rahim Amira.

"Mohon maaf, apa Anda Tuan Aidan Salvador?" Tanya seorang perawat yang baru saja datang.

"Hmp." Aidan berdehem menjawab itu. Seperti biasa wajahnya datar dan dingin seperti bongkahan es.

"Mari ikut saya, Tuan. Dokter sudah menunggu Anda di ruangannya." Perawat itu menggiring Aidan menuju ruangan dokter, yang juga merupakan dokter pribadi keluarga Salvador.

Sesampainya dalam ruangan dokter, Aidan menjalani beberapa pemeriksaan.

"Tidak ada masalah serius. Sakit kepala dan lelah yang Tuan alami kemungkinan hanya terlalu capek dan banyak pikiran. Saya sarankan untuk istirahat dan jangan sampai stress." Jelas sang dokter begitu ramah.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status