Share

BAB 40 Undangan Penikahan

Wanita itu menyimpan kembali handphonenya di meja lebar yang dipenuhi oleh kertas undangan berwarna ungu. Ia cemberut dan tidak bersemangat sekali hari itu karena suatu hal.

“Dasar pembohong,” gumamnya.

Matanya melirik seorang pria yang sedang serius berbicara dengan ayahnya. Laki-laki yang tinggal menghitung hari akan menjadi suaminya, ia senang rasanya agak legah bisa melihat jodoh di masa depannya.

Benar kata orang-orang, Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan, bagaimana introvertnya orang itu, walaupun ia tidak punya teman sekali pun ia akan tetap mendapatkan jodoh. Tuhan telah mengatur dari arah mana saja jodoh itu datang.

Walaupun kau tinggal di hutan, kau akan ditemukan oleh seorang pengembala yang mencari rusa. Semua itu adalah takdirnya.

Nicha mengerutkan alisnya, menajamkan penglihatannya karena ia seperti melihat seseorang yang sudah lama pergi. Seperti dirinya tapi itu bukanlah dia, Adnan dan Rangga jelas orang yang berbeda.

“Nicha?”

“iya, kenapa?”

Rangga tersenyum d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status