Share

BAB 42 Pengakuan Dan Pernikahan

BAB 42

Mata gadis berambut panjang bergelombang itu sayu. Ia tidak pernah melepaskan pandangannya pada objek lain selain punggung seorang lelaki yang membelakanginya.

laki-laki itu terus terdiam, tak mampu untuk berbicara.

“Jangan diam saja, aku tahu kakak sudah lama tahu tentang perasaanku, tapi kenapa... kenapa kakak selalu saja berpura-pura bodoh dan tidak tahu apapun. Aku benci dengan keadaan itu!”

“Maafkan aku Zia, banyak hal yang tidak bisa aku beritahu.”

“Kakak mencintai wanita lain, kan?”

Zia menggoyang-goyangkan lengan Gilang dengan pelan. tenaganya terasa berkurang karena hal ini. “Aku tidak percaya dengan ucapan kak Henry, aku ingin dengar dari kak Gilang,” lanjut Zia.

“Jangan diam saja, jika kakak takut menyakitiku, tidak apa, bilang saja agar semua selesai.” Air matanya terus berjatuhan, Zia tak dapat membendungnya lagi, seolah dunianya runtuh seketika saat Gilang berbalik dan melihat wajah lembabnya.

“Aku mencintai Nicha.”

Zia menggelengkan kepalanya tak percaya, firasat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status