Share

BAB 74 Duo Kocak

“Kau serius ingin pergi ke rumah orang tua Gilang?” Suara itu terdengar tidak meyakinkan.

“Aku benar-benar serius!” tekan Zia.

“Tapi aku benar-benar lupa, itu sudah 15 tahun lalu Zia!” Henry sungguh frustasi.

“Aku tidak pernah suruh kak Henry untuk mengingatnya, aku punya rencana lain.” Henry yang tadi menyandarkan punggungnya di kursi langsung menegakkan punggungnya menghadap gadis itu.

Henry menatap Zia dengan penasaran.

“Rencana?”

“Ya, kita buntuti saja dia, Saat dia pulang kerja.”

“Kau gila! Maksudmu kita akan berada dibelakangnya, dan dia akhirnya menyadari kita lalu dia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan jadilah kita mengejarnya makin kencang melewati seluruh mobil yang ada dijalanan seperti di film-film.”

“Tidak seperti itu juga bodoh!” Zia ingin sekali mencubit perut Henry saking kesalnya, bagaimana bisa orang sejenius Gilang punya sahabat gila seperti Henry ini.

“Lalu seperti apa?” tanya Henry.

“Seperti biasa saja, kita ikuti dia tanpa ketahuan,” jawab Zia enteng.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status