Share

Bab 109

Keempat orang dewasa itu hanya mengangguk tanpa bantahan, keempatnya langsung bergerak melangkahkan kaki memasuki paviliun mewah dengan tenang tanpa menaruh rasa curiga apapun. Karena, pada dasarnya paviliun milik King Frederich tak menunjukkan jika tempat itu area pertumpahan darah seperti kompleks perumahan Jln. Elizabeth.

'Hm, Darren benar-benar pria misterius, dia anak kandungku tapi sikapnya berbanding balik denganku. Mungkinkah karena selama dua puluh tahun hidup ditengah-tengah Keluarga Elbarak sehingga dia menjadi pribadi yang unik.' Kun berguman kecil dan sedikit melirik takjub isi Paviliun putranya.

Aroma khas mawar dan cengkeh menjadi hal pertama tercium ketika memasuki ruang tamu. Bahkan, bisa Kun prediksi jika aroma itu masih baru ada pemiliknya tak lama sebelum mereka berempat sampai.

Sesuai dengan tebakannya, Kun merasa sebelum ia datang sepertinya Darren baru saja duduk disofa kulit harimau ketenangan.

"Awas, ada pecahan kaca dilantai.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status