Share

86. Ilmu Bayu Buana

Munding Wulung pun termakan pula oleh kata-kata Banyak Soka tadi. Dia tampak mengeluarkan Keris dari balik pinggangnya. Sinar kekuningan memancar di udara malam menjelang dini hari yang masih gelap itu.

Surya Darma tersentak kaget. Raden Amara geleng-geleng kepala. Jelas tambah sulit bagi pihaknya untuk menghadapi empat lawan yang nekad itu, terutama mereka yang memegang senjata mustika milik Surya Darma yakni Banyak Soka dan Munding Wulung.

"Larasati, kau mundurlah!" seru Raden Amara yang mengkhawatirkan keselamatan adiknya. Dia lalu melompat ke samping Surya Darma.

"Tidak bisa!" terdengar sahutan sang dara. "Bagaimanapun aku harus menghajar manusia durhaka itu. Mengingat rencana kejinya terhadapku, aku pantas memecahkan kepalanya!"

Munding Wulung tertawa mengekeh. "Jika kau memang ingin kutiduri majulah!"

"Manusia keji!" pekik Larasati. Selendangnya dikebutkan.

Sinar ungu berkelebat disertai deru angin deras menyambar kepala s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status