Share

Part 83

"Kau masih marah padaku, Kak?" terdengar suara Dara, yang kini berdiri tepat di depanku.

Aku yang sedari tadi sedang mengerjakan tugas kuliah di meja kasir, cukup merasa terusik. Sudah cukup lama rasanya aku tak bertemu dengannya. Namun tetap saja tak ada rasa rindu yang membuatku histeris, dan langsung ingin memeluknya.

Aku hanya menoleh sekilas dengan tatapan sinis, kemudian lebih memilih mengabaikannya dan melanjutkan tugasku yang lebih penting.

"Kau masih memblokir nomorku. Kau benar-benar tersinggung dengan ucapanku waktu itu?" tegurnya lagi tanpa merasa bersalah.

Dia selalu saja menganggap sepele hal-hal yang telah diperbuatnya, tanpa pernah memikirkan perasaan seseorang yang mendengarnya.

"Pergilah. Kau tidak diharapkan di sini!" ketusku.

"Aku tahu kau marah dan bersedih. Tapi apa harus selama ini kau mengabaikanku?" suaranya terdengar seperti sedang merayu.

"Kau mau apa? Uang?" sindirku. Dia terdiam.

"Bukan kah kau sudah mendapatkannya dari Andar?"

"Cih... dia mengadu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status