Share

Part 88

"Untuk sementara, masih Om saja dulu. Jika nanti diijinkan, dengan senang hati aku akan merubahnya."

"Kau ini..., hish... " Paman mendengus.

Andar tertawa seperti mengejek. Lalu sesekali melirikku. Aku menoleh sambil menyipitkan mata. Kurapatkan barisan gigi agar dia mengingat janji yang sudah dia ucapkan malam itu.

"Eh, Paman mau jalan-jalan? Pakai saja motorku," Pria berkaos lengan panjang bergaris-garis itu menyodorkan kunci kepadanya.

"Kau pikir aku mau memakai motor hasil membegal itu, ha?" ejek Paman.

"Aku bukan begal ya, Paman. Aku bekerja, untuk bisa mendapatkannya."

"Seperti aku tidak tahu saja, apa yang sering dilakukan oleh preman sepertimu."

"Siapa bilang aku preman? Paman jangan asal menuduh."

"Suruh siapa kau panggil aku Paman?"

"Bilang saja kalau Paman tidak pandai mengendarainya. Iya, kan?"

"Hentikan itu! Aku bukan Pamanmu."

"Paman lebih suka memakai motor untuk wanita. Kenapa tidak pakai rok saja?"

"Hish... beraninya kau."

Aku dan Ayah membiarkan saja mereka tetap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
Di sini juga aku kasihan dg andar tapi aku jg suka dg paman andai aja ada kembaran Sarah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status