Share

Part 96

"Maaf, Ayah. Sarah tak bermaksud membohongi Ayah," sesalku saat Ayah mengajakku bicara di sofa ruang tamu.

Tante Retno sudah pamit pulang sambil memberikan senyuman nakal kepadaku. Seolah apa yang dia pertanyakan tadi adalah suatu kebenaran. Sementara Paman Harun masih membersihkan pecahan gelas yang tanpa sengaja terjatuh dari tangan Tante Retno tadi.

"Kau pikir selama ini Ayah tak tahu?" Ayah berbicara tanpa menoleh ke arahku.

"Ayah, tahu?" aku meyakinkan. "Sejak kapan?"

"Tanyakan pada Tante Ayu. Dia bahkan ingin Ayah mengundangnya di acara pernikahanmu," lagi-lagi Ayah bicara tanpa ekspresi. Datar.

Tante Ayu? Toko baju?

"Ayah.... " aku menutup wajah dengan kedua telapak tangan.

Merasa malu, karena nyatanya Ayah sudah mengetahui dari kamera cctv saat Paman memeluk dan bersikap manja padaku saat itu. Bukankah layar datar yang tergantung di sudut ruangan toko itu begitu besar? Kenapa bisa sampai tak terpikirkan olehku.

"Kau menyukainya?" aku menoleh memandangi wajah Ayah yang m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
suka ceritanya tapi kasihan andar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status