Share

Part 95

Kini aku benar-benar berada di sebuah persimpangan. Antara rasa bersalah telah menghianati Ibu, ataupun membiarkan Ayah berbahagia dengan kehidupan barunya bersama Tante Retno.

Malam sebelum Dara muncul, Tante Retno tetap bersikeras ingin mengajak Ayah ke acara reuni.

"Aku malu datang sendiri. Kau tahu di usia kita, harusnya aku sudah memiliki keluarga seperti mereka," alasannya kala itu.

"Lalu?"

"Kita bisa pergi bersama."

"Kau akan lebih malu lagi jika aku pergi bersamamu."

"Itu kan, menurutmu?"

"Kau pikir, putriku tidak akan mengamuk mendengar Ayahnya berbuat curang pada istrinya?"

Ayah benar-benar laki-laki sejati, dalam keadaan seperti inipun masih mau mengakui Ibu sebagai istrinya.

Tante Retno langsung menoleh ke arahku. Seolah meminta persetujuan. Aku hanya bisa diam, tak tahu harus menjawab apa. Tapi, dari gelagat Ayah, jelas dia tak akan mau pergi ke tempat ramai seperti itu.

Malam semakin larut. Andar pamit pulang setelah mendapatkan panggilan dari ponselnya. Mungkin dar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status