Share

Bab 37. Sandiwara

"Iya, Bu. Mas Dimas ada?" Zanna mengurai pelukan, menatap sendu pada mantan ibu mertuanya.

"Ada di kamar."

Zanna mengangguk, kemudian tanpa permisi menuju kamar Dimas. Tidak ada alasan lain kecuali penasaran dengan keadaan lelaki itu dengan harapan hatinya semakin hancur dan terluka. Nila mengulum senyum, tetapi Zanna sudah malas duluan untuk membalasnya. Dia marah bahkan sangat marah.

Di tempat tidur, lelaki itu memejamkan mata rapat. Wajahnya kuyu seolah tidak terawat. Padahal saat pertama mereka bertemu sampai berpisah, Dimas gagah, tampan rupawan. Waktu yang mengubah segalanya begitupun dengan perasaan mereka. Terlalu banyak ujian menerpa, khusus dialami Zanna.

"Dimas terpuruk, Na. Dia baru saja dipecat dari pekerjaannya. Tadi malam juga pingsan entah kenapa." Bu Tika menjelaskan dengan suara lirih, kedua tangannya memegang bahu Zanna untuk menarik simpati.

"Kasihan sekali Mas Dimas. Meskipun kami telah berpisah, aku tetap nggak tega melihatnya, Bu. Jadi, sekarang gimana, Mas Dima
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status