Share

Bab 91. Nasib Dimas

"Bagaimana, Bu? Setelah kecelakaan kemarin, seharusnya aku mati saja. Kenapa hanya anak itu yang mati?" racau Nila, tetapi sudah lelah memberontak.

Setiap hari dia akan menangis, memikirkan masa lalu yang berujung luka dan penyesalan. Andai saja bisa, Nila pasti tidak mengajukan diri pada Zanna. Wanita itu rupanya masih menyimpan dendam dan memang harus disalahkan.

Bulir bening menetes membasahi pipi. Hati Nila benar-benar terluka karena pengkhianatan hari itu. Setelah mencoba setia dan menjadikan Falen sebagai prioritas, harapannya justru dipatahkan. Sungguh, ketika menjadi kekasih Falen dan mengobrol di taman, dia bukan lagi memikirkan soal harta melainkan ketulusan.

Nila bahkan tidak peduli jika mereka harus memulai dari nol sejak awal atau tinggal di tempat sederhana. Namun, sayang sekali karena semua harapan telah dipatahkan. Nila hanya bisa menunduk, menggerutu di dalam hati.

Marah pada semesta? Tidak. Kecelakaan itu terjadi karena kesalahan sendiri yang terpesona pada Falen. Be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status