Share

Bab. 18

POV. Damar

“Habis ini antarkan aku ke dokter kandungan, mas!” pinta Arina padaku, saat kupeluk dari belakang di ruang kerjaku. Arina, takut hamil lagi dengan alasan, Davian, putra kami masih kecil dan takut kutinggalkan, katanya. Pikiran yang jelas-jelas tak akan kulakukan. Cukup sekali aku kehilangan dirinya. Bahkan,dia hamil anak kami tanpa sepengetahuan dan tanpa kubersamai. Tentu saja kehamilannya nanti akan kubersamai istriku ini. Ingin kutebus semua dosa-dosaku yang telah menelantarkan wanita baik ini, walau tak mungkin menghapus semua luka yang pernah kucipta di hati dan hidupnya.

“Habis dari dokter kandungan, kita singgah ke toko beli jilbab buat, sayang ya!” pintaku sambil menempelkan pipiku pada pipi mulusnya.

Hari menjelang maghrib, banyak karyawan yang telah pulang, mungkin di lantai tiga ini tersisa, aku dan Arina. Entahlah akhri-akhir ini, hasratku selalu ingin menyentuhnya dan kurasa Arina juga tak menolakku. Seperti saat ini saat kupeluk dirinya, bersamaan dengan gerim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status