Share

Bab 49

“Lihatlah, sekumpulan lansia kaya, mereka tak terlihat sakit sama sekali.” Kata Jemima sambil tersenyum lembut.

“Tempat yang nyaman juga menyenangkan.” Lanjutnya.

“Hm, tentu saja. Tapi, perlu Kamu tahu__” balas Alma sambil menjeda kalimatnya.

“Mereka juga sama seperti rakyat jelata, kalau kehidupan mereka baik-baik saja, untuk apa mereka membangun rumah perkumpulan begini.” Lanjut Alma.

“Tapi, setidaknya nenekku akan hidup bahagia dan nyaman jika aku memiliki uang banyak.”

“Ah, rupanya Kamu memikirkan nyonya Berta.” Sahut Alma.

“Ah, lupakan kesedihan. Bibi yakin, nenekmu itu sangat bahagia karena memiliki cucu terbaik sepertimu, Jemima.” Lanjutnya.

Jemima tersenyum hambar, bagaimanapun juga dia masih belum puas mengurus neneknya dan jauh dari kata ‘cucu terbaik’ untuk neneknya itu.

“Aku tak pantas menyandangnya, banyak hal yang aku sesali.” Gumam Jemima.

Alma tersenyum simpul.

“Baiklah, Bibi Alma. Jadi apa yang harus aku lakukan di tempat ini?” tanya Jemima tak mau buang-bua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status