Share

Bab 72

Melihat ayahnya marah dan adik kesayangannya tampak tak berdaya, Shania segera memasang badan.

“Biar aku saja yang melihat.” Sahut Shania sambil berjalan ke arah pintu, sebelumnya dia mengintip siapa yang datang, lalu dia segera bersembunyi di balik pintu.

“Siapa?” tanya Bela, berbisik.

Shania tampak senang sambil meraba dadanya yang sepertinya sedang berdebar-debar itu.

“Pangeran dari mana jam segini mengetuk pintu rumahku? Apa aku harus membuka pintu?” tanyanya, berbicara sendirian sambil memintal-mintal rambut ikalnya.

Melihat kelakuan putrinya yang genit tak beralasan itu, Bela tahu kalau di balik pintu rumah mereka bukan seseorang yang berbahaya, Bela langsung saja menyingkirkan tubuh anaknya yang menghalangi pintu dan membukanya segera.

“Aw!” Shania meringis karena bahunya menabrak ujung sofa, sang ibu hanya membalas dengan kerlingan mata kesal.

“Hey… siapa ya?” tanya Bela saat melihat wajah pria di depannya yang tadinya kesel jadi mendadak ramah.

“Ekhem, maaf Nyonya. Benarkah i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status